Bogor News Info - Usaha seorang gadis cantik lulusan SMP asal Desa Conto, Kecamatan
Bulukerto, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, berjualan jamu gendong di Bogor menjadi viral di
dunia maya.
Pratiwi Safarina (16), gadis manis asal bumi gaplek itu memilih
berjualan jamu gendong keliling di Bogor karena orangtuanya tak memiliki biaya
untuk menyekolahkannya ke SMA.
Dia berkata “Setelah saya lulus SMP, saya ikut orangtua dan kakak
saya di Bogor jual jamu gendong keliling di Jonggol, Bogor,"
Pratiwi mengungkapkan, meski masih berusia belia, dia tidak malu
berjualan jamu gendong keliling. Baginya, berjualan jamu gendong menjadi salah
satu mencari rezeki yang berkah dan halal.
BACA JUGA
"Saya tidak malu berjualan jamu gendong keliling. Kan saya
tidak mencuri," ungkap Pratiwi.
Menurut Pratiwi, dia pertama kali berjualan jamu gendong sejak
enam bulan lalu. Saat pertama berjualan, ia merasa waswas. Namun, kondisi itu
tak berlangsung lama.
Pada awal berjualan, kata Pratiwi, saudaranya mengikutinya selama
tiga hari. Selanjutnya, ia berjualan sendiri jamu gendong keliling wilayah
Jonggol, Bogor.
"Saya berangkat siang karena pagi masih jaga anak kakak saya.
Berangkat naik angkutan umum, turun di sekolah, lalu jalan keliling berjualan
jamu gendong," ujar Pratiwi.
Dia mengaku tertarik berjualan jamu gendong setelah melihat
rekan-rekanya mendapatkan penghasilan dari hasil berjualan jamu. Ia pun meracik
jamu tradisional, mulai dari beras kencur hingga kunir, sendiri alias tanpa
bantuan orangtuanya.
"Setelah setahun tinggal di Bogor, saya melihat teman-teman
berjualan jamu kok enak. Saya juga ingin memiliki pengalaman bekerja sendiri
sebelum nanti menikah.
Setelah enam bulan berjualan, gadis kelahiran Wonogiri, 2 Mei
2001, ini kini sudah mendapatkan banyak langganan. Caranya berjualan yang sopan
dan supel menjadikan banyak orang membeli jamu gendongnya.
"Terkadang jamu gendong jualan saya sampai habis. Satu hari
bisa dapatkan Rp 100.000," kata Pratiwi.
Berjualan jamu gendong tak hanya mendapatkan sukanya saja, acap
kali ia harus menghadapi pembelinya yang usil. Namun, kondisi itu tak
membuatnya takut berjualan.
"Hanya digoda-goda saja. Tidak sampai ke fisik," ucap
Pratiwi.
Saat ditanya alasan tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan ke
SMA, Pratiwi mengaku orangtuanya tak memiliki biaya sekolah. Sebab, penghasilan
bapaknya sebagai penjual mainan dan ibunya penjual jamu gendong hanya
pas-pasan.
Untuk menggapai cita-citanya, Pratiwi tak akan berhenti berjualan
jamu gendong. Putri kedua pasangan Mariman (42) dan Marni (37) itu ingin
membuka usaha kios bersama pria idamannya di kampung halaman bila modal sudah
terkumpul.
Sejak viral satu pekan terakhir, foto Pratiwi berjualan jamu
gendong mendapatkan ribuan tanda suka dari netizen (warganet).
Tak hanya itu, ribuan komentar juga datang dari warganet setelah foto gadis
asal Wonogiri itu diunggah di medsos.
Komentar bermunculan, ada yang mendukung Pratiwi berjualan jamu
hingga mengagumi kecantikannya.
"Subhanalloh
cantik banget tukang jamunya. Saya juga tukang jamu," ujar
akun Darni Ani dalam komentarnya di grup Kabar Wonogiri.