BOGOR NEWS INFO - Video seseorang mendapatkan perlakuan kekerasan di Bogor belakangan banyak diperbincangkan di media sosial.
Pasalnya, seseorang yang diketahui berinisial S itu diklaim menganut faham Partai Komunis Indonesia (PKI).
Video tersebut beredar di media sosial Facebook dan WhatsApp sejak Sabtu (10/2/2018) kemarin.
Tak ayal publik maya pun langsung memviralkan postingan video tersebut.
Hingga pada akhirnya video tersebut disoroti pihak kepolisian.
Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky langsung melakukan klarifikasi soal beredarnya video tersebut.
Menurutnya, sosok korban dalam video tersebut bukanlah seseorang yang menganut faham PKI.
"Tak ada indikasi PKI, jadi korban itu tunawisma dan diduga memiliki gangguan jiwa, besok akan kita cek masalah kejiawaannya," terangnya.
Ia melanjutkan, video yang diambil di daerah Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor memperlihatkan perilaku kekerasan ynag dilakukan kepada seorang warga.
"Dalam video itu korban dapat perlakukan kekerasan hingga bullying," ujar Dicky kepada wartawan di Mapolres Bogor, Minggu (11/2/2018).
Saat ini, pihaknya sudah mengamankan enam orang pelaku yang diduga terlibat dalam pembuatan dan menyebarkan video tersebut.
"Kami masih dalami, belum kita ketahui alasan korban disebut PKI," pungkasnya.
Pasalnya, seseorang yang diketahui berinisial S itu diklaim menganut faham Partai Komunis Indonesia (PKI).
Baca: Badminton Asia Event Championship, Inilah Kejayaan Tim Putra Indonesia Pertahankan Gelar
Video tersebut beredar di media sosial Facebook dan WhatsApp sejak Sabtu (10/2/2018) kemarin.
Tak ayal publik maya pun langsung memviralkan postingan video tersebut.
Hingga pada akhirnya video tersebut disoroti pihak kepolisian.
Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky langsung melakukan klarifikasi soal beredarnya video tersebut.
Baca: Heboh!!! Pemerkosaan Bergilir siswi smk di Bogor Lewiliang, oleh 2 siswa smk (Terciduk)
AKBP Dicky mengatakan, pihaknya sudah melakukan penulusuran terkait beredar video itu.Menurutnya, sosok korban dalam video tersebut bukanlah seseorang yang menganut faham PKI.
"Tak ada indikasi PKI, jadi korban itu tunawisma dan diduga memiliki gangguan jiwa, besok akan kita cek masalah kejiawaannya," terangnya.
Ia melanjutkan, video yang diambil di daerah Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor memperlihatkan perilaku kekerasan ynag dilakukan kepada seorang warga.
"Dalam video itu korban dapat perlakukan kekerasan hingga bullying," ujar Dicky kepada wartawan di Mapolres Bogor, Minggu (11/2/2018).
Saat ini, pihaknya sudah mengamankan enam orang pelaku yang diduga terlibat dalam pembuatan dan menyebarkan video tersebut.
"Kami masih dalami, belum kita ketahui alasan korban disebut PKI," pungkasnya.